Breaking News

Sabtu, 22 Oktober 2016

IGI MAMPU MENYULAP BATU MENJADI BERLIAN



IGI sebuah organisasi guru yang sangat berkesan bagi saya. Igi telah merubah pandangan saya, yang awalnya saya memikirkan hal-hal biasa dalam mengembangkan diri, tetapi setelah bergabung dengan Igi saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Orang-orang hebat, yang selalu memikirkan tentang kemajuan pendidikan, yang tersebar diseluruh pelosok nusantara ternyata ada dalam organisasi IGI.
Awal perkenalan saya dengan organisasi ajaib ini, diawali dengan penjelajahan saya didunia maya, saya tertarik dengan ucapa dalam sebuah kalimat "saatnya melakukan perubahan dalam dunia pendidikan". Seakan-akan kalimat tersebut merasuk dalam hati saya yang selama ini merasa jenuh melihat dunia pendidikan yang hanya itu-itu saja yang dilakukan tanpa gebrakan yang baru. Saat itu saya baru menyelesaikan pendidikan sarjana disebuah universitas yang ada di kota Langsa. Selesai kuliah, saya merasa kepingin bergabung dengan sebuah organisasi yang dapat menampung, melatih, menyampaikan  ide - ide baru, berdasarkan pengalaman yang saya dapatkan dari bangku kuliah. Kemudian saya melihat sebuah ajakan untuk bergabung dengan igi melalaui sebuah link http://www.igi.or.id/. dengan motto Sharing and Growing Togheter.
Dengan modal mendownload formulir pendaftara, yang tersedia dalam link tersebut langsung saya isi formulirnya. Dengan bekal ilmu "cakolagi" saya mampu mengajak teman untuk bergabung dengan IGI, guru yang pertama saya ajak bergabung yaitu Bu Hasbiyah,S.Pd.SD. padahal kami belum mengenal lebih dalam tentang IGI, setelah mengisi formulir lalu kekantor pos untuk mengirim surat dan kemudian kebank mandiri untuk membayar biaya pendaftaran sebesar 50.000, selain mengirim lewat kantor pos, jugan mengirim hasil scan bukti pembayaran pendaftaran ke email member@igi.co.id
Dua bulan kemudian saya mendapat kiriman dari IGI. Yang didalamnya terdapat sebuah kartu identitas keanggotaan dengan nomor 0646 01 000042 berlaku sejak 30 November 2014. Setelah saya mendapatkan kartu, mata saya tertuju pada nomor keanggotaan dengan urutan 42, saya berpikir mungkin di Aceh Timur saya adalah orang yang ke 42 yang bergabung dengan igi. Padahah guru di Aceh Timur hampir mencampai 5.000-an pada saat itu. Hal ini hampir sesuai dengan laporan sekretaris pendidikan kabupaten Aceh Timur  pada seminar nasional pendidikan hari sabtu tanggal 15 oktober 2016 kemaren yang mencapai 6.000. Lalu saya berpikir siapa sajakah ke-41 orang igi sebelum saya?, dimanakah kantor sekretariat Igi? siapakah ketuanya? saat itu sedang beredar isu sebuah LSM ATIMDEC, AUDEC, dan lain - lain DEC yang meresahkan masyarakat tentang pendangkalan aqidah. Saya yakin IGI bukanlah organisasi terlarang seperti isu yang sedang berkembang.
Seperti biasanya, saya mencoba mencari tau digrup facebook Forum Cekgu Aceh Timur.https://www.facebook.com/groups/295693460476682/, saya melihat orang-orang yang sedang berdiskusi didunia maya membahas tentang pekembangan pendidikan, termasuk membahas tentang seru-serunya isu kurikulum K13. Tak lain mereka adalah militan-militan IGI Aceh Timur yang baru terbentuk kurang lebih 8 bulan.  Diantaranya adalah Babe Nurdin Aceh Timur, Pak Khairuddin Budiman, Fitriadi Mahmud, Poetra Juang, Azwar Malik Rangkuti, Antoni Samad, Nazaruddin Samad, Nuraini Away, Munawir Efendi, Anwar Zaini, dan Poeji Satria. Semenjak itu saya selalu memantau perkembangan igi melalui dunia maya, dan saya belum pernah mengenal mereka sebelumnya didunia nyata kecuali Pak munawir dan pak Anwar Zaini, kerena mereka teman seperjuangan masa honorer dan teman kuliah di UNMUHA.
Banyak program-program yang mereka laksanakan yang membuat saya semakin kagum. diantaranya : Pembekalan dan bimbingan penulisan karya tulis ilmiah. Seminar Pendidikan " Geraka Literasi Aceh" yang dihadiri langsung oleh ketua IGI Pusat yaitu Bapak Satria Dharma. Kemudian disusul dengan "Seminar menulis PTK itu gampang" yang menjadi pemateri oleh Ibu Ameliasari. kemudian yang paling menarik perhatian saya, ketika melihat postinga-postinga gambar bersama komenda pendidikan mendikbud yaitu Anies Baswedan. Rasanya ingin juga seperti mereka yang begitu luar biasa, namu apalah daya, saya hanyalah guru biasa yang mengharapkan luar biasa. itu hanyalah angan-angan saja dalam pikiran saya....
Kemudia pada bulan maret 2015 IGI Aceh Timur  membuat kegiata lagi " Workshop Guru Blogger dan Publikasi Artikel Gratis".selama empat hari di SMPN 1 pante bidari mulai tanggal 23 maret 2015 sampai hari penutupan yang bertepatan dengan ulang tahun IGI Aceh Timur yaitu 26 Maret 2015. Pada kegiatan ini saya mencoba ambil bagian, yang selama ini saya seperti kura-kura yang tidak berani menampakan diri, yang bersembunyi didalam tempurung. pengalaman saya yang pertana dengan IGI Aceh Timur yaitu membuat Blogger. inilah blogger saya yang pertama https://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=5520958172490067707#editor/target=post;postID=3153511021330272292;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=4;src=postname.. semua pengalaman pertama saya ada dalam blogger tersebut kemudian saya melatih membuat blog-blog yang lain seperti :
http://deritaops.blogspot.co.id/ 
http://pemerhatisejarahnusantara.blogspot.co.id/ 
http://gurusdnmatangkeupuladua.blogspot.co.id/
https://sayaiyub.blogspot.co.id/
Yang paling mengejutkan, pada ulang tahun IGI Aceh Timur, saya dimintak untuk tampil kedepan untuk menceritikan pengalaman saya, yang selama ini saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk berbibacara didepan orang-orang hebat seperti Babe Nurdin Aceh Timur. Hari itu, saya diperkenalkan kepada seluruh pengurus IGI beserta dengan anggota-anggota yang lainnya. Dalam hati kecil saya mengatakan " IGI hebat, ketuanya aja tidak sombong, peduli, betul-betul mau berbagi ". Saya merasa nyama dan mendapatkan ilmu seperti yang saya harapkan. Sikap sosial mereka yang tinggi, tidak meremehkan orang lain. mungkin inilah salah satu daya tarik, sehingga semakin hari anggota IGI Aceh Timur semakin bertambah.
Itulah kisah pekenalan saya denga IGI, yang kemudian saya selalu dilibatkan dalam setiap acara, baik rapat maupun pelatihan-pelatihan juga dalam kepenitia. Semoga kedepan IGI menjadi organisasai yang lebih dekat dengan guru yang dapat mengubah guru-guru menjadi lebih percaya diri.



 


Tidak ada komentar:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog